Sosiologi Dakwah: Karakteristik Masyarakat Desa

BAB I

PENDAHULUAN

Dakwah merupakan hal terpenting dalam ajaran agama, karena dengan berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena pentingnya dakwah bagi keberlangsungan ajaran agama maka hal ini menjadi perhatian penting untuk bisa mengetahui tata cara dakwah  yang efektif sehingga dakwah bisa diterima di seluruh aspek masyarakat.

Firman Allah, “Demi Masa, Sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal sholeh, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al Ashr: 1-4)

Dakwah yang efektif  yaitu dakwah yang berhasil dari segi pendakwahnya, materi dakwahnya dan para pendengar dakwah itu sendiri. Ketiga komponen tersebut harus selalu berkaitan agar  inti dari dakwah tersebut dapat disampaikan secara jelas dan tepat serta tidak mengandung kesalahpahaman antara penda’i, mad’u dan isi dakwah itu sendiri.

Dalam makalah ini kami akan mecoba membahas tentang satu aspek dalam berdakwah yaitu, mencoba menjelaskan karekteristik dakwah di daerah pedesaan. Namun sebelum itu kami akan menbahas sekelumit tentang keadaan social kemasyarakatan di pedesaan yang pasti berbeda dengan keadaan social kemasyarakatan di daerah kota. Hal ini akan sangat mempengaruhi bagaimana metode dan materi yang efektif yang harus dipakai oleh penda’i untuk bisa menyampaikan dakwahnya secara tepat.

Selain itu, ada faktor psikologis yang harus kami bahas untuk membantu pembahasan kami terutama pada psikologi dakwah tentang citra da’i. Karena hal ini sangat terikat erat dalam setiap penyampaian suatu dakwah. Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan kita. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Makalah Teori KPI; Teori Kelompok dan Organisasi

BAB I

PENDAHULUAN

 

Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia atau organization dalam bahasa Inggris bersumber pada perkatan Latin organization yang berasal dari kata kerja Latin pula, organizare yang berarti to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi). Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga menamakannya sarana, dan lain-lain.

Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya, Communication in Organization, menyebut paduan tadi suatu sistem. Secara lengkap organisasi didefinisikannya sebagai:

”a stable of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and divison of labour, common goals.” (Suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.)

Kedua pengarang tersebut dalam bukunya membahas organisasi dengan pendekatan sistem. Penggunaan sistem untuk menghampiri pengertian organisasi itu dapat dinilai tepat, sebab pengertian sistem adalah suatu totalitas himpunan bagian yang satu sama lainnya berhubungan sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem menunjukkan bahwa bagian-bagian (subsistem-subsistem) yang dicakupnya berinteraksi dan beroperasi secara harmonis dalam keteraturan yang pasti. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Pengertian Tabligh, Dakwah dan Khitobah

 

  1.  Pengertian Tabligh

Dilihat dari akar katanya, kata Tabligh berasal dari kata kerja (fi`il) Balagha > yubalighu yang artinya menyampaikan. Sedangkan menurut istilah tabligh adalah “menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang diterima dari Allah, SWT kepada ummat manusia agar dijadika pedoman hidup supaya memperoleh kebahagian didunia dan ahirat.

  Baca lebih lanjut

1 Komentar

Filed under Uncategorized

Hadits; Larangan Menimbun dan Monopoli

 
  1. A.       LARANGAN TERHADAP TENGKULAK

 عن طا وس عن ابن عباس رضىا الله عنهما قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تلقوا الركبان ولا يبع حاضرلباد، قلت لابن عباس : ماقوله : ولا يبع حا ضر لباد؟ قال لا يكون له سمسارا (متفق عليه واللفظ للبخارى)

Artinya: “Dari Thawus, dari Ibnu Abas r.a. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kamu menjemput (mencegat) para pedagang yang membawa barang-barang dagangan mereka sebelum diketahui harga pasaran, dan janganlah orang kota menjual barang buat orang desa. Aku bertanya kepada Ibnu Abas: apa yang dimaksut dari sabda rasul bahwa orang kota tidak boleh menjual dagangannya dengan orang desa itu ? Baca lebih lanjut

2 Komentar

Filed under Uncategorized

Ilmu Komunikasi; Sejarah Komunikasi dan Ilmu Komunikasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengan aktifitas retorika yang terjadi di zaman Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan komunikasi pada zaman itu mengalami masa kegelapan (dark ages) karena tidak berkembang di zaman Romawi kuno. Dan baru mulai dicatat perkembangannya pada masa ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg (1457). Sehingga masalah yang muncul adalah, rentang waktu antara perkembangan ilmu komunikasi yang awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai pada pencatatan sejarah komunikasi pada masa pemikiran tokoh-tokoh pada abad 19, sangat jauh. Sehingga sejarah perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri terputus kira-kira 1400 tahun. Padahal menurut catatan lain, sebenarnya aktifitas retorika yang dilakukan pada zaman Yunani kuno juga dilanjutkan perkembangan aktifitasnya pada zaman pertengahan (masa persebaran agama). Sehingga menimbulkan asumsi bahwa perkembangan komunikasi itu menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya tidak ada mata rantai sejarah yang hilang pada perkembangan komunikasi. Makalah ini ingin mengangkat zaman persebaran agama yang berlangsung antara rentang waktu tersebut (zaman pertengahan) menjadi bagian dari perkembangan ilmu komunikasi. Sehingga zaman pertengahan menjadi jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman yunani kuno ke zaman renaissance, modern, dan kontemporer. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Ilmu Komunikasi; Persepsi Komunikasi

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang Masalah

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Logo blog

Logo blog

Dibuat dengan seadanya menggunakan CorelDraw X5

Tinggalkan komentar

April 5, 2012 · 7:40 pm

Ilmu Komunikasi; Komunikasi Verbal

 BAB  I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi dengan individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit  mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan hubungan silaturahmi dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan kehidupan sosial  individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika antara satu individu dengan individu yang lain tidak mengetahui bagaimana  cara berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi, informasi tidak didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan yang membosankan karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan perasaan mereka.

Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya pendengaran. Untuk dapat memahami apa yang dikatakan secara verbal, kita harus mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit untuk memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak lagi contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Ilmu Kalam; Khawarij dan Murji’ah

 BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Shiffin antara Sayidina Ali dengan Saidina Muawiyah ra. Pihak Sayidina Muawiyah hampir kalah lalu mereka mengangkat Mushaf pada ujung tombak dan menyerukan perhentian peperangan dengan bertahkim.Akibat itu golongan Ali terbagi menjadi dua golongan yaitu golongan yang setuju dengan tahkim dan golongan yang tidak setuju dengan tahkim. Mereka yang tidak setuju dengan tahkim beralasan bahwa orang yang mau berdamai pada ketika pertempuran adalah orang yang ragu akan pendiriannya, dalam kebenaran peperangan yang ditegakkannya. Hukum Allah sudah nyata kata mereka, siapa yang melawan khalifah yang sah harus diperangi.Kaum inilah yang dinamakan kaum Khawarij yaitu kaum yang keluar yakni keluar dari Saidina Muawiyah dan keluar dari Saidina Ali.

Kemudian selain Khawarij, umat islam juga mengenal aliran Murji’ah. Aliran Murji’ah ini merupakan golongan yang tak sepaham dengan kelompok Khawarij dan Syi’ah. Pengertian Murji’ah sendiri adalah penangguhan vonis hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT, sehingga seorang muslim sekalipun berdosa besar dalam kelompok ini tetap diakui sebagai muslim dan mempunyai harapan untuk bertobat. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Uncategorized

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.

1 Komentar

Filed under Uncategorized